PPKn Fase B Kelas 4 SD Bab 2 : Konstitusi dan Norma di Masyarakat
Materi : Musyawarah di lingkungan sekitar.
Bahan Bacaan Peserta Didik
Mengenal Musyawarah
A.
Musyawarah di Rumah
Keluarga Budi berencana akan
pergi bertamasya. Dalam menentukan tujuan bertamasya, Ayah selaku kepala
keluarga mengadakan musyawarah yang dikuti oleh semua anggota keluarga.
Dalam musyawarah itu, ayah meminta seluruh anggota keluarganya untuk menyampaikan pendapatnya mengenai tempat yang menjadi tujuan bertamasya.
“Siapa diantara kalian yang
akan memberikan usul duluan?,” tanya ayah kepada semuanya.
“Saya, Yah,” jawab Budi.
“Ayo apa usulmu, Nak?,” kata
ayah.
“Bagaimana kalau kita pergi
bertamasya ke gunung?” usul Budi.
“Baik, akan ayah tampung dulu.
Rud, apa usulmu?” tanya ayah kepada Kak Rudi.
“Bagaimana dengan Ibu?” tanya ayah
pada ibu.
“Bagaimana kalau kita pergi ke
rumah nenek saja? Kan kita sudah lama tidak
berkunjung ke rumah nenek.”
Usul ibu.
“Baiklah semua usul dari kalian
ayah terima dan hormati. Berikan ayah sedikit waktu untuk mengambil keputusan,”
kata ayah.
“Baik, Ayah,” jawab semuanya.
Setelah mempertimbangkan semua
pendapat, akhirnya ayah mengambil keputusan. “Setelah ayah pertimbangkan, kalau
kita pergi ke gunung saat ini, akan membahayakan keselamatan kita, karena
sekarang ini cuacanya sedang tidak bagus. Sedangkan kalau pergi rumah nenek,
saat ini bukan waktu yang tepat, karena rumah nenek cukup jauh sehingga
memerlukan waktu yang cukup lama. Dengan demikian, tempat yang paling tepat
untuk dijadikan tempat kita bertamasya adalah kebun binatang. Bagaimana, apakah
kalian setuju?” tanya ayah pada Ibu, Budi, dan Kak Rudi.
“Setuju,” jawab mereka
serempak.
Akhirnya keluarga Budi sepakat
pergi bertamasya ke kebun binatang. Meskipun usulnya tidak dijadikan keputusan,
akan tetapi Budi mau menerimanya dan melaksanakan keputusan musyawarah itu.
B. Musyawarah di
Sekolah
Pada pelajaran hari ini, Bu Ika
selaku wali kelas empat akan memusyawarahkan rencana belajar di luar kelas.
Sebelumnya, siswa kelas empat juga mengadakan belajar di luar kelas
dengan melakukan kunjungan ke hutan lindung. Bu Ika belum mempunyai pilihan
tempat untuk dijadikan tempat belajar di luar kelas. Bu Ika pun segera
merundingkannya dengan seluruh siswa kelas empat.
“Anak-anak, pada semester dua ini, ibu merencanakan untuk
melaksanakan pembelajaran di luar kelas untuk mata pelajaran PPKn.
Pelaksanaannya pada pertengahan semester ini, setelah kalian melaksanakan
ulangan pertengahan semester. Bagaimana, apakah kalian setuju dengan rencana
tersebut?” tanya Bu Ika.
“Setuju,” jawaban seluruh siswa serempak.
“Baiklah. Akan tetapi ibu belum menentukan tempat yang
akan kita tuju. Karena ibu ingin kalian sendiri yang menentukannya. Siapakah
diantara kalian yang akan memberikan usul?” tanya Bu Ika.
“Saya, Bu,” jawab Reva.
“Silakan kemukakan pendapatmu, Reva,” kata Bu Ika.
“Bagaimana kalau kita ke hutan lindung lagi, Bu?”
Karena kita bisa kembali melihat perkembangan tanaman
yang tumbuh di hutan tersebut,” usul Reva.
“Baik, ibu akan tampung dulu. Ada usulan lain?”
“Saya Bu,” jawab Nanda.
“Ya, silakan,” kata Bu Ika.
“Bagaimana kalau kita berkunjung ke kantor Pemerintahan
Desa Sukamaju yang ada di dekat sekolah kita. Selain biayanya murah, kita juga
bisa menanyakan
kepada aparat desa mengenai lembaga-lembaga yang ada di
pedesaan, serta mengenai proses musyawarah yang biasa dilakukan oleh
pemerintahan desa,” usul Nanda.
“Bagus, ada yang mau berpendapat lagi?
“Saya, Bu,” jawab Budi.
“Silakan Budi,” kata Bu Ika.
“Bagaimana kalau kita berkunjung ke kantor kepolisian? Di
sana kita akan mendapatkan informasi mengenai cara kerja polisi dalam
memberantas kejahatan,” usul Budi.
“Baiklah, ibu rasa cukup. Sekarang kita mempunyai tiga
pilihan tempat yang kita jadikan sebagai tempat belajar kita. Sekarang kalian
pilih satu dari tiga tempat tersebut. Tuliskan tempat yang kalian pilih pada
selembar kertas dan digulung,” jelas Bu Ika
Seluruh siswa kelas empat langsung melaksanakan perintah
Bu Ika. Selang beberapa saat Bu Ika kembali bertanya: “Bagaimana, sudah selesai
semuanya,”
“Sudah, Bu,” jawab mereka serempak.
“ Budi, Ika, coba kalian kumpulkan gulungan kertas yang
ada pada teman kalian,” kata Bu Ika kepada Budi dan Reva.
“Baik, Bu,” jawab Budi dan Reva.
Setelah gulungan kertas tersebut terkumpul semuanya. Bu
Ika menyuruh Budi untuk membacakan setiap pilihan dari temannya yang tertulis
dalam gulungan kertas. Sementara itu, Sita menuliskannya di papan tulis. Kertas
yang dibaca Budi sudah habis. Reva pun mulai menghitung jumlah suara yang
diperoleh setiap pilihan tempat. Ternyata hasil penghitungan suara menunjukkan,
sebagian besar siswa kelas empat menginginkan belajar di luar kelas pada
semester dua ini dilaksanakan dengan melakukan kunjungan ke kantor Pemerintahan
Desa Sukamaju yang ada di dekat sekolah.
“Anak-anak, hasil perhitungan suara menetapkan bahwa
kelas kita akan berkunjung ke kantor Pemerintahan Desa Sukamaju. Ini adalah
keputusan musyawarah, yang berarti keputusan bersama. Kalian harus mematuhi
keputusan musyawarah ini. Jangan ada yang merasa kecewa karena tempat yang
diusulkannya tidak terpilih,” tegas Bu Ika.
Mendengar penjelasan Bu Ika, semua siswa kelas empat menerima hasil keputusan musyawarah yang mereka lakukan. Mereka sangat gembira, karena sebentar lagi akan belajar di luar kelas.
Penilaian Pengetahuan
Jawablah pertanyaan
berikut ini!
1.
Apa saja yang harus kita perhatikan
ketika menyampaikan pendapat dalam kegiatan musyawarah?
2.
Apa akibat yang akan terjadi apabila
setiap peserta musyawarah tidak mamatuhi aturan ketika menyampaikan pendapat?
3.
Sebagai ketua kelas, Andi ditugaskan
oleh Bu Dewi untuk memimpin musyawarah kelas untuk membahas mengenai jenis
kesenian yang akan ditampilkan oleh Kelas IV pada kegiatan pentas seni. Akan tetapi,
Andi langsung memutuskan sendiri jenis kesenian yang akan ditampilkan oleh
kelasnya tanpa bermusyawarah terlebih dahulu.
Berdasarkan cerita
tersebut, bagaimana penilaian kalian terhadap sikap yang ditampilkan oleh Andi?
serta apa akibatnya?
a. Disampaikan dengan jelas b. Tidak menyinggung
perasaan orang lain c. Tidak memotong
pembicaraan orang lain d. Tidak bertele-tele e. Tidak memaksakan
pendapatnya kepada orang lain |
menyebabkan terjadinya perselisihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.