PLBJ BAB
12
Upacara Adat Sunatan
A.
Mengenal Upacara Adat Sunatan
Betawi
Sunatan atau khitanan dalam agama Islam merupakan salah satu
kegiatan yang harus dilakukan untuk anak laki-laki menuju kea rah akil balig.
Anak laki-laki berumur 9-10 tahun biasanya sudah harus disunat. Bahkan sebagian
orang tua, ada yang sudah menyunatkan anaknya sehari atau dua hari setelah si
bayi lahir.
Sebenernya, sunat selain dikenal sebagai kewajiban bagi umat Islam,
juga memiliki tujuan kesehatan. Sunat sangat bermanfaat untuk perkembangan
jasmani anak laki-laki.
Upacara sunatan Betawi
biasanya terdiri atas beberapa tahapan, yaitu arak pengaten sunat, sunatan, dan
resepsi. Upacara juga dimeriahkan dengan ondel-ondel dan berbagai kesenian
betawi. Pada hari iitu , anak yang disunat seperti menjadi raja sehari.
Dalam upacara sunatan,
biasanya pihak keluarga mengundang sanak keluarga, teman, dan juga tetangga.
B.
Rangkaian Upacara Adat Sunatan
Betawi
Upcara sunatan Betawi
umumnya terdiri atas tiga tahapan. Tahapan pertama adalah arak penganten sunat,
dilanjutkan dengan sunatan, lalu terakhir adalah resepsi.
1.
Arak Penganten Sunat
Sehari sebelum pelaksanaan
sunatan, penganten sunat dirias dan dipakaikan baju penganten sunat. Penganten
sunat kemudian diarak keliling kampong dengan mengendarai kuda atau becak.
Perlengkapan acara arak
penganten sunat, antara lain sebagai berikut.
A.
Pakaian care haji
Penganten sunat mengenakan
pakaian adat pengantin laki-laki Betawi, yaitu pakaian care haji. Pakaian care
haji terdiri atas beberapa bagian, yaitu sebagai berikut.
1.
Jubah atau jube
2.
Gamis polos berwarna muda dan
lembut.
3.
Celana panjang putih
4.
Selempang berwarna senada
dengan jubah dan berhiaskan benang berwarna emas.
5.
Alpie
6.
Alas kaki
B.
Grup rebana ketimpring/grup
tanjidor
Acara arak-arakan
dimeriahkan dengan tetabuhan dan bunyi-bunyian.
C.
Delman hias, becak hias, atau
kuda
Penganten sunat diarak
dengan menaiki kendaraan
D.
Grup ondel-ondel
Upacara adat Betawi tak
meriiah tanpa hadirnya ondel-ondel
2.
Sunatan
Sunatan dilaksanakan
sehari setelah arak penganten sunat. Pada pagi hari sebelum matahari terbit,
penganten sunat akan melakukan prosesi mandi dan berendam. Berendam dalam air
dilakukan dengan harapan agar sakit saat disunat dapat berkurang. Setelah itu,
penganten sunat akan diantar oleh orang tua dan keluarga terdekatnya menemui
dokter sunat. Setelah proses sunat selesai, penganten sunat akan mengenakan
baju koko atau sadariah; sarung yang bagian onggangnya diberi kelapa untuk
menahan sarung agar tidak mengenai luka; sndal, dan peci hitam.
3.
Acara Resepsi
Setelah acara sunatan,
dilanjutkan dengan acara resepsi. Penganten sunat didudukkan di kursi layaknya
singgasana diatas panggung. Delain itu, tamu undangan yang datang biasanya
memberikan selamat dan amplop berisi uang.
C.
Nilai-nilai Luhur Upacara Adat
Sunatan Betawi
Upacara adat sunatan
Betawi mengandung nilai-nilai luhur. Nilai-nilai tersebut dapat kita pelajari
dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut nilai-nilai upacara adat
sunatan Betawi.
1.
Sunatan mengandung nilai
keberanian. Keberanian merupakan salah satu nilai yang sangat penting dalam
proses sunatan.
2.
Sunatan mengandung nilai
keikhlasan. Sunat wajib dilaksanakan oleh laki-laki muslim.
3.
Sunatan mengandung nilai kasih
saying. Sunatan adalah salah satu bentuk kasih sayang orang tu terhadap
anaknya.
4. Sunatan mengandung nilai kekeluargaan. Pada upacara sunatan, biasanya saudara, teman, dan tetangga akan datang.
materi sebelumnya : BAB XI TEMPAT WISATA SEJARAH DI JAKARTA
materi berikutnya : BAB XIII PUSKESMAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.