PPKn Fase B Kelas 4 SD Bab 2 : Konstitusi da Norma di Masyarakat
Materi : Bentuk norma dan aturan dalam kehidupan sehari-hari
Norma-norma yang Berlaku di Masyarakat.
A. Hakikat Norma
Pada hari ini peserta didik kelas empat SDN Sukamaju
kembali akan belajar pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bu Ika
telah berada di ruang kelas. Begitu juga dengan para peserta didiknya, semuanya
telah siap untuk belajar dan mendengarkan penjelasan dari Bu Ika. Pada
pertemuan kali ini Bu Ika akan mengajak seluruh peserta didik kelas empat untuk
mengenal mengenai norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Para peserta didik pun sangat penasaran. Mereka ingin
segera tahu apa yang dimaksud norma itu. Rasa penasaran mereka sangat besar,
bahkan ada diantara mereka yang langsung mengajukan pertanyaan. Nanda
menanyakan arti norma, sedangkan Reva menanyakan jenis-jenis norma yang berlaku
di masyarakat. Bu Ika sangat memahami kondisi para peserta didiknya tersebut.
Bu Ika langsung mengobati rasa penasaran peserta didik dengan memberikan
penjelasan yang mudah dipahami peserta didiknya. Para peserta didik sangat
antusias mendengarkan penjelasan Bu Ika. Berikut inti penjelasan Bu Ika
mengenai arti norma dan jenisnya.
1. Arti Norma
Norma merupakan kaidah atau aturan yang harus dipatuhi
oleh setiap manusia dalam menjalankan berbagai aktivitas kehidupannya dalam
kehidupan di keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Setiap manusia mempunyai sifat dan keinginan atau
kepentingan yang berbeda-berbeda. Perbedaan tersebut mengakibatkan manusia
berhubungan dengan manusia yang lainnya. Mereka saling bekerja sama,
tolong-menolong, saling bantu, dan sebagainya dengan tujuan untuk memenuhi kepentingannya itu. Nah, untuk mengatur
hubungan antarmanusia ini sangat diperlukan suatu norma. Dengan demikian, norma
itu sangat penting dan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Apakah norma sama dengan peraturan? Jawabannya tidak sama. Peraturan mempunyai arti yang lebih luas. Peraturan itu adalah aturan-aturan yang mengatur perilaku atau perbuatan kita. Biasanya peraturan itu tertulis dan bagi yang melanggar ada sanksinya atau hukumannya. Misalnya, peraturan lalu lintas. Biasanya, peraturan lalu lintas itu tertulis. Bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi yang tegas. Sanksinya bisa berupa teguran, hukuman kurungan atau denda. Sanksi yang berupa denda atau hukuman kurungan diputuskan setelah diproses di pengadilan. Pengadilan adalah tempat untuk memutuskan seseorang bersalah atau tidak
Norma merupakan ukuran perilaku baik atau buruk, dan
pantas atau tidak pantas. Biasanya norma itu disesuaikan dengan kebiasaan atau
adat istiadat masyarakat setempat. Norma juga dipengaruhi oleh keyakinan agama
yang dianut warga. Norma disebut juga sebagai peraturan yang tidak tertulis.
Misalnya, kewajiban menghormati orang tua. Anak yang menghormati orang tua
berarti dia telah mematuhi norma yang berlaku. Sedangkan anak yang tidak
hormat, berarti dia telah melanggar norma yang berlaku di masyarakatnya.
Nah, itulah bedanya antara norma dan peraturan. Jadi
norma itu berbeda dengan peraturan.
2. Bentuk-bentuk
Norma
Norma-norma yang berlaku di masyarakat dikelompokan ke
dalam empat macam, yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan
norma hukum.
Norma agama, yaitu ketentuan hidup manusia yang bersumber
dari ketentuan Tuhan Yang Maha Esa yang tercantum dalam kitab suci setiap
agama. Contoh norma agama di antaranya adalah kewajiban untuk beribadah bagi
umatnya. Seorang umat beragama yang tidak melaksanakan kewajiban untuk
beribadah, maka dia akan mendapatkan sanksi dari Tuhan nanti dalam kehidupan di
akhirat.
Norma kesusilaan, yaitu ketentuan dalam pergaulan manusia
yang bersumber dari hati nuraninya. Sanksi terhadap pelanggaran norma kesusilaan
sifatnya tidak tegas karena hanya diri sendiri yang merasakan (merasa bersalah,
menyesal, malu, dan sebagainya). Contoh norma kesusilaan, seperti kewajiban
untuk berkata jujur setiap kali bergaul dengan orang lain. Orang tidak berkata
jujur atau suka berbohong akan mendapatkan sanksi berupa perasaan bersalah di
dalam hatinya. Ia akan terus menyesal karena telah berbohong kepada orang lain.
Norma kesopanan, yaitu ketentuan dalam kehidupan manusia
yang timbul dari hasil pergaulan manusia di dalam masyarakat. Sanksi terhadap
pelanggaran norma kesopanan sifatnya tidak tegas, tapi dapat diberikan oleh
masyarakat dalam bentuk celaan, cemoohan, atau pengucilan dalam pergaulan.
Contoh norma kesopanan, seperti kewajiban untuk menghormati orang tua, tidak menyinggung
perasaan orang tua, mematuhi nasihat orang tua, dan sebagainya. Anak yang tidak
hormat kepada orang tuanya, ia akan dikucilkan oleh orang tuanya, saudaranya ataupun
oleh anggota masyarakat lainnya.
Norma hukum, yaitu aturan yang dibuat dan ditetapkan oleh
badan yang berwenang mengatur manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
(berisi perintah dan larangan). Sanksi terhadap pelanggaran norma hukum
sifatnya tegas dan nyata serta mengikat dan memaksa bagi setiap orang tanpa
kecuali, biasanya berbentuk hukuman penjara dan denda. Contoh norma hukum,
seperti larangan untuk membunuh orang lain. Setiap orang yang melakukan
pembunuhan maka dia akan di hukum penjara yang lamanya sesuai yang ditentukan
oleh hakim di pengadilan.
Norma-norma yang disebutkan di atas harus dipatuhi oleh
setiap anggota masyarakat. Dengan mematuhi norma-norma maka kehidupan
masyarakat.
menjadi
harmonis, saling menghormati, saling menghargai, dan tolong menolong antarsesama.
B. Melaksanakan Norma-Norma yang Berlaku di Lingkungan
Masyarakat Sekitar
1. Melaksanakan
Norma-Norma di Sekolah
Bel tanda masuk kelas telah berbunyi. Seluruh peserta didik kelas SDN Sukamaju segera bergegas berbaris di depan kelasnya masing-masing. Peserta didik-peserta didik kelas empat pun berbaris di depan kelasnya dipimpin oleh Reva selaku ketua kelas mereka. Bu Ika pun telah berada di depan ruangan kelas empat. Para peserta didik masuk ke kelas dengan tertib sambil menjabat dan mencium tangan Bu Ika. Para peserta didik kemudian duduk dengan rapi dan berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing yang dipimpin oleh Reva.
“Siap, beri salam,” kata Reva kepada teman-temannya.
“Selamat pagi, Bu!” sapa seluruh peserta didik kelas
empat serentak.
“Selamat pagi!” jawab Bu Ika.
Sebelum memulai pelajaran Bu Ika terlebih dahulu
memperhatikan dengan seksama seluruh peserta didiknya. Bu Ika memerhatikan
seragam dan sepatu yang dipakai peserta didiknya serta rambut peserta didiknya.
Kemudian, Bu Ika menegur salah satu peserta didiknya yang bernama Rudi. Rudi
dipanggi ke depan kelas.
“Mengapa rambut kamu panjang dan tidak disisir rapi?”
tanya Bu Ika.
“Maaf Bu, saya sengaja membiarkan rambut saya panjang dan
disisirnya tidak rapi. Supaya saya kelihatannya seperti artis-artis sinetron,”
jawab Rudi.
Jawaban Rudi yang seperti itu tentu saja memancing teman-temannya
untuk berkomentar. “Huu, pengen kayak artis, kok lupa aturan,” komentar salah
seorang temannya.
Belum selesai Bu Ika menegur Rudi, tiba-tiba pintu kelas
diketuk dari luar. Di depan pintu tampak Andi dengan memakai seragam yang
berbeda dengan temannya.
“Maaf Bu, saya terlambat,” kata Andi.
“Mengapa kamu terlambat dan tidak memakai seragam
sekolah,?” tanya Bu Ika.
“Saya bangun kesiangan, Bu. Kemarin saya kehujanan, baju
seragam saya kotor dan masih basah. Jadi, terpaksa saya memakai baju bebas,”
jawab Andi.
Suasana kelas pun menjadi riuh. Teman-teman Andi pun ikut
berkomentar. Melihat suasana kelas yang tidak tenang, Bu Ika segera menenangkan
para peserta didiknya.
“Tenang anak-anak! Dengarkan semuanya, kalian tahu bahwa
tata tertib di sekolah mewajibkan para peserta didiknya untuk berpakaian
seragam, datang tepat waktu dan memotong rambutnya dengan rapi. Jika ada
peserta didik yang melanggar tata tertib, ia harus diberi sanksi. Hari ini Ibu
sangat kecewa, karena di kelas ini telah terjadi tiga pelanggaran yang
seharusnya tidak perlu terjadi. Mengapa pelanggaran ini harus terjadi?” tanya
Bu Ika. Semua peserta didik kelas tertunduk diam, suasana kelas pun menjadi
hening.
“Kalian berdua maju ke depan!” kata Bu Ika kepada Rudi
dan Andi.
Rudi dan andi pun maju ke depan sambil tertunduk malu.
“Karena kalian telah melanggar tata tertib sekolah,
kalian ibu hukum. Kalian harus mengerjakan uji kompetensi satu yang terdapat
dalam buku mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,” kata Bu
Ika.
Bu Ika pun menjelaskan kepada selurus peserta didik
mengenai pentingnya mematuhi peraturan atau tata tertib di sekolah. Supaya
proses pembelajaran tidak terganggu dan dapat berjalan dengan tertib. Menurut
Bu Ika, saat ini para peserta didik SDN Sukamaju sebagian besar telah
melaksanakan tata tertib sekolah. Pelanggaran hanya dilakukan oleh sebagian
kecil peserta didik saja. Para peserta didik sudah terbiasa masuk sekolah 15
menit sebelum bel tanda masuk berbunyi, mengenakan pakaian seragam yang sesuai
dengan ketentuan sekolah, mengerjakan tugas-tugas dari guru, bersahabat dengan
teman-temannya, serta sopan terhadap guru atau orang yang lebih tua. Dengan
melaksanakan tata tertib sekolah maka para peserta didik sudah melaksanakan
norma-norma yang berlaku di sekolah.
2. Melaksanakan
Norma-Norma di Keluarga
Suatu hari, Reva, ayah dan ibu berkumpul di teras rumah.
“Yah, mengapa kita harus melaksanakan norma-norma yang berlaku di masyarakat?”
tanya Reva.
“Bukan hanya di masyarakat, tetapi dalam kehidupan di
keluarga pun kita harus mematuhi norma. Hal itu dikarenakan kita merupakan
anggota keluarga dan bagian dari masyarakat. Norma-norma yang berlaku dibuat
untuk ditaati oleh semua warganya. Sehingga akan tercipta kehidupan yang aman,
damai, dan tertib,” jawab ayah.
“Dalam hal apa saja kita harus melaksanakan norma-norma
itu, Yah?” tanya Reva penuh rasa penasaran.
“Dalam hal apapun kita harus berpegang teguh pada
norma-norma yang berlaku. Kita harus saling menghargai, menghormati, dan
tolong-menolong dengan sesama anggota keluarga yang lain. Sebagai seorang anak
Reva harus patuh terhadap apa yang perintahkan oleh orang tua dan antaranggota
keluargapun harus menjaga sopan santun dalam segala hal,” jelas ayah.
“Selain itu, kita juga harus bertutur kata yang lembut
ketika berbicara. Sehingga kerukunan hidup akan selalu terjaga. Jangan lupa
juga untuk senantiasa beribadah tepat pada waktunya. Karena itu, termasuk
ketentuan norma agama yang harus kita laksanakan,” kata ibu menambahkan.
“Oh, ya kalau begitu Reva sangat paham sekarang.
Norma-norma itu sangat penting untuk di taati,” kata Reva.
“Bagus kalau kamu sudah mengerti. Oh ya Bu, sekarang Ayah
akan pergi ke rumah Pak RT. Beliau mengundang Bapak untuk memusyawarahkan
rencana kerja bakti hari minggu besok,” kata ayah memberitahu Ibu dan Reva.
“Baiklah Yah! Reva, tolong antarkan kue ini kepada
tetangga kita, Bu Reni. Ingat, kamu harus sopan. Ketuklah pintu dan ucapkan
salam terlebih dahulu sebelum dipersilakan masuk. Bicaralah dengan ramah.
Katakan kue ini untuk adik kecil, Dava!” kata Ibu.
“Baik, Bu!” kata Reva.
Reva kemudian membawa kue tersebut untuk diberikan kepada
Bu Reni. Setelah sampai di rumah Bu Reni, Reva mengetuk pintu dan mengucapkan
salam.
“Permisi, Bu. Saya disuruh ibu untuk mengantarkan kue ini
untuk Dava,” kata Reva.
“Wah, tidak usah repot-repot nak. Masuk dulu nak!” kata
Bu Reni.
“Maaf Bu, tidak usah, lain kali saja,” kata Reva.
Penilaian
Pengetahuan
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1.
Jelaskan, apa yang dimaksud dengan
norma?
2.
Sebutkan macam-macam norma yang berlaku
di masyarakat!
3.
Desa Sukasari merupakan desa yang
mengalami berbagai kemajuan. Masyarakat desa tersebut hidup rukun satu sama
lainnya. Mereka pun hidup tertib penuh kedamaian. Jarang sekali terdengar
perselisihan atau pertentangan di antara warga masyarakat desa tersebut. Setiap
warga merasa senang hidup di desa Sukasari.
Berkaitan dengan cerita
singkat tersebut, silakan jawab pertanyaan berikut:
a. Menurut kalian apa
yang menyebabkan Desa Sukasari mengalami berbagai kemajuan?
b. Menurut pendapat kalian, apa saja manfaat norma bagi masyarakat Desa Sukasari?
Kunci Jawaban :
1. Norma merupakan kaidah atau aturan yang harus dipatuhi oleh setiap manusia dalam menjalankan berbagai aktivitas kehidupannya dalam kehidupan di keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. a. Norma Agama
b. Norma Kesusilaan
c. Norma Kesopanan
b. Jawaban
peserta didik akan beragam, tetapi setidaknya memuat tentang:
· terwujudnya kerukunan;
· masyarakat hidup
tenteram;
· masyarakat hidup
tertib;