Senin, 07 Februari 2022

Materi IPAS Kelas 4 SD Bab 5 Akulturasi dan Asimilasi Kurikulum Sekolah Penggerak

 Materi IPAS Kelas 4 SD Bab 5 Akulturasi dan Asimilasi Kurikulum Sekolah Penggerak 



Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih. Biasanya muncul karena masuknya unsur kebudayaan asing di suatu daerah.

Pertunjukan wayang kulit yang berasal dari Jawa namun dengan kisah cerita dari India. Sedangkan, asimilasi adalah penyatuan atau pembauran dua kebudayaan asli menjadi kebudayaan baru. Biasanya terjadi karena adanya interaksi dalam waktu yang lama sehingga menghasilkan kebudayaan campuran.


Masuknya pendatang ke suatu daerah juga bisa menimbulkan tantangan, seperti:

 1. kebutuhan tempat tinggal yang semakin meningkat. akibatnya banyak tanah pertanian atau hutan berubah jadi pemukiman;

2. menimbulkan masalah lingkungan seperti sampah yang menimbulkan penyakit.

 Lalu, bagaimana dengan daerah kalian? Apakah juga memiliki gejala di atas? Bagaimana kita menyikapinya sebagai generasi muda?

Materi sebelumnya : Pengajaran Topik C: Masyarakat di Daerahku

Materi sebelumnya :  Pengajaran Topik B: Daerahku dan Kekayaan Alamnya

Materi sebelumnya : Pengajaran Topik A : Seperti Apa Daerah Tempat Tinggalku Dahulu?


Materi IPAS Kelas 4 SD Bab 5 Cerita Tentang Daerahku Topik Pengajaran Topik C: Masyarakat di DaerahkuKurikulum Sekolah Penggerak

 Materi IPAS Kelas 4 SD Bab 5 Cerita Tentang Daerahku Topik Pengajaran Topik C: Masyarakat di Daerahku Kurikulum Sekolah Penggerak 



Pengajaran Topik C: Masyarakat di Daerahku

Tujuan Pembelajaran Topik C

1. Peserta didik dapat menunjukkan perbedaan kehidupan masyarakat di daerah tempat tinggalnya dahulu dan kini.

2. Peserta didik dapat mengorelasikan pengaruh geografis dengan mata pencaharian dominan yang ada di daerah tempat tinggalnya.

3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dampak dari kehadiran masyarakat pendatang.

4. Peserta didik dapat menyebutkan sikap terbaik untuk menghadapi dampak kehadiran masyarakat pendatang



Manusia harus bekerja atau mencari mata pencaharian mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mata pencaharian adalah pekerjaan utama yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Mata pencaharian penduduk menyesuaikan dengan kondisi alam. Indonesia memiliki kondisi alam yang sangat beraneka ragam, menyebabkan lapangan pekerjaan beragam pula yang disesuaikan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Kenampakan alam/bentang alam Indonesia, ada yang berupa dataran rendah, dataran tinggi, dan pantai. Berikut ini akan kita pelajari lebih jelas beberapa mata pencaharian yang ada di Indonesia, berdasarkan kenampakan alam suatu daerah:

1. Mata Pencaharian Daerah Pantai Daerah pantai berdekatan dengan laut. Pantai yang landai merupakan tempat yang kaya akan ikan, karena lautnya cenderung tenang. Umumnya penduduk akan bekerja sebagai nelayan. Mereka menangkap ikan, menyelam untuk mengambil mutiara, budi daya rumput laut, dan kerang mutiara. Sedangkan, di daratan pantai, nelayan membudidayakan tambak ikan dengan komoditi unggulan bandeng dan udang. Sebagian penduduk juga memiliki usaha tambak garam dan sawah pasang surut. Ada pula, bagian pantai yang digunakan untuk pelabuhan kapal, kawasan industri, dan perdagangan. Ketika daerah tersebut menjadi perkotaan, banyak penduduk yang bekerja sebagai sopir, karyawan pabrik, dan pedagang.

2. Mata Pencaharian Daerah Dataran Rendah Daerah dataran rendah banyak dialiri sungai, tanahnya gembur, dan suhu udaranya panas. Daerah rendah yang landai merupakan lahan yang baik untuk pembudidayaan pertanian, perkebunan, palawija, dan lain-lain. Kondisi yang demikian makin mendukung karena iklim Indonesia yang tropis menyebabkan lamanya penyinaran sinar matahari terhadap bumi, banyak menyebabkan turunnya curah hujan, dan banyaknya proses pelapukan, baik yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan maupun yang terjadi pada bebatuan. Pada umumnya, penduduk daerah dataran rendah bagian pedesaan, melakukan kegiatan pertanian dengan cara bersawah, budi daya ikan, dan beternak itik. Sedangkan di bagian perkotaan, sebagian besar melakukan kegiatan perdagangan dan industri.

3. Mata Pencaharian Daerah Dataran Tinggi Daerah dataran tinggi berupa tanah pegunungan dan berbukit-bukit. Penduduk yang berada di pedesaan bekerja di perkebunan. Mereka menanam tanaman industri, antara lain: teh, kopi, kina dan kakao. Selain itu, ada yang menanam sayuran dan bermacam-macam bunga. Karena udaranya sejuk dan segar, banyak penduduk di wilayah perkotaan mendirikan usaha perhotelan dan tempat peristirahatan. Berikut jenis mata pencaharian berdasarkan hasilnya:




1. Mata pencaharian apa yang dominan ada di daerah kalian?

Jawaban : Bervariasi. (petani, pelaut, pedagang, buruh)

2. Apakah bentang alam daerah kalian mempengaruhi mata pencaharian di sana?

Jawaban : Akan bervariasi, namun yang perlu ditekankan adalah kenampakan alam/ bentang alam memiliki kaitan yang erat dengan ketersediaan sumber daya, dan umumnya dimanfaatkan masyarakat sebagai mata pencaharian utama.

 3. Apa perbedaan masyarakat di daerah kalian kini dengan dahulu?

Jawaban : Bervariasi.

 4. Hal menarik apa yang kamu dapatkan tentang adanya pendatang di daerahmu?

Jawaban : Bervariasi, bisa dijabarkan dari segi budaya, musik, makanan, bahasa, dll.

5. Menurut kalian, apa kelebihan dan kekurangan tentang keberadaan pendatang di daerah kalian?

Jawaban : Bervariasi, bisa dijabarkan dari sisi ekonomi, sosial-budaya, lingkungan, kesehatan, dll.

6. Sikap apa yang dapat dilakukan sebagai masyarakat untuk mendukung perkembangan daerah menjadi lebih baik?

Jawaban : Bervariasi.

7. Seberapa penting kita perlu melestarikan dan menjaga budaya lokal? Mengapa?

Jawaban : Penting, supaya generasi penerus masih dapat merasakan warisan lokal daerahnya dan dapat menghargai serta memiliki kebanggaan akan daerahnya, supaya tidak hilang tergerus oleh budaya asing/budaya baru.

8. Apa hal yang dapat diupayakan untuk menjaga adat budaya yang dimiliki daerah kalian, hingga dapat terus dinikmati oleh generasi berikutnya?

Jawaban : Mempelajari adat dan budaya, menuliskannya kembali dalam cerita atau karya-karya lainnya

Materi berikutnya :  Akulturasi dan Asimilasi  

Materi IPAS Bab 5 Cerita Tentang Daerahku Topik B Daerahku dan Kekayaan Alamnya Kurikulum Sekolah Penggerak

Materi IPAS Kelas 4 SD Bab 5 Cerita Tentang Daerahku Topik B Daerahku dan Kekayaan Alamnya Kurikulum Sekolah Penggerak  



Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menyebutkan kekayaan alam yang ada di daerah tempat tinggalnya.

2. Peserta didik dapat mengorelasikan pengaruh geografis dengan kekayaan alam di daerah tempat tinggalnya.

3. Peserta didik dapat menyebutkan cara yang bijak untuk memanfaatkan kekayaan alam di daerah tempat tinggalnya

Perbedaan karakteristik ruang di setiap wilayah sangat memengaruhi kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan pola hidup masyarakat. Misal, karakteristik ruang daerah pegunungan yang permukaan berbukit-bukit, tidak rata tetapi tanahnya subur sangat cocok dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Berikut adalah beberapa pengaruh kenampakan alam terhadap potensi kekayaan alam suatu daerah:

1. Pegunungan

Daerah pegunungan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Selain itu, daerah pegunungan dimanfaatkan untuk sektor pariwisata, rekreasi, dan olahraga. Pemanfaatan daerah pegunungan untuk perekonomian dan usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya: Pegunungan Dieng (Jawa Tengah) digunakan oleh masyarakat sebagai lahan pertanian kentang, Puncak Bogor (Jawa Barat) untuk lahan perkebunan teh, Pegunungan Bromo (Jawa Timur) untuk rekreasi, dan Pegunungan Jayawijaya (Papua) untuk jalur pendakian dan tambang emas.

2. Dataran rendah

Dataran rendah dimanfaatkan masyarakat untuk lahan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, perkantoran, industri, perdagangan dll. Pemanfaatan dataran rendah untuk aktivitas perekonomian misalnya: Karawang (Jawa Barat) sebagai pusat industri, Jakarta untuk pusat perkantoran dan perdagangan, Semarang (Jawa Tengah) untuk perikanan/tambak, dan Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan (Pulau Sumatera) untuk perkebunan kelapa sawit

3. Pantai dan laut

Pantai dan laut dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata, perikanan, perdagangan, transportasi, olahraga, industri dll. Contoh pemanfaatan pantai untuk kegiatan perekonomian adalah: Pantai di Pulau Bali untuk pariwisata, perdagangan dan perhotelan, Pantai di Selatan Pulau Jawa (Kebumen) menghasilkan sarang burung walet, Pantai di wilayah Pantura Jawa (Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal) untuk perikanan tambak dan air payau. Contoh pemanfaatan wilayah laut misalnya: Selat Bali sebagai jalur transportasi masyarakat dari Pulau Jawa ke Pulau Bali, laut di Kepulauan Natuna (Kepulauan Riau) untuk pertambangan minyak bumi dll.

4. Sungai

Sungai digunakan masyarakat sebagai jalur transportasi, perdagangan, perikanan, olahraga, irigasi, dan PLTA. Pemanfaatan sungai di Indonesia, misalnya: Sungai Kapuas (Kalimantan Barat) sebagai jalur transportasi, Sungai Musi (Sumatera Selatan) untuk perdagangan, Sungai Opak (DIY) untuk wahana olahraga, Sungai Bengawan Solo untuk irigasi dll.

5. Danau dan Waduk

Danau dan waduk dimanfaatkan untuk perikanan, pariwisata, olahraga, irigasi, PLTA. Pemanfaatan danau dan waduk di Indonesia antara lain: Danau Toba (Sumatera Utara) untuk pariwisata dan irigasi, Waduk Jatiluhur (Jawa Barat) untuk PLTA, Waduk Gajah Mungkur (Jawa Tengah) untuk sarana irigasi.




1. Menurut kalian, apa kekayaan daerah kalian yang paling penting? Mengapa?

Jawaban : Bervariasi, tergantung pada kekayaan daerah masing-masing. Alasannya pun bervariasi, dapat karena menjadi sumber perekonomian untuk masyarakat atau dapat memenuhi kebutuhan masyarakat daerah, dan sebagainya.

2. Menurut kalian, adakah keterkaitan antara kenampakan alam/bentang alam daerah tempat tinggalmu dengan potensi kekayaan alam yang dimiliki daerah kalian? Coba ceritakan dengan singkat.

Jawaban : Ada. Ceritanya akan bervariasi, namun intinya adalah bentang alam sangat berkaitan erat dengan ketersediaan kekayaan alam yang ada di sana.

 3. Apa saja yang sudah dilakukan masyarakat daerah kalian untuk memanfaatkan kekayaan alam di daerah tempat tinggal kalian?

Jawaban : Bervariasi.

4. Menurut kalian, seberapa penting mengelola kekayaan alam dengan bijak? Mengapa? Jawaban : Sangat penting, supaya kekayaan alam dapat termanfaatkan dengan baik, tetap terjaga ketersediaannya dan juga kualitasnya.

5. Apakah menurut kalian masyarakat di daerah tempat tinggalmu sudah bijak dalam mengelola kekayaan alamnya dengan baik?

Jawaban : Bervariasi.

6. Menurut kalian, apa hal yang dapat diupayakan untuk menjaga kelestarian kekayaan alam yang dimiliki daerahmu, hingga dapat terus dinikmati oleh generasi berikutnya?

Jawaban : Bervariasi, namun intinya adalah memanfaatkan dengan bijak, tidak serakah dalam penggunaannya. Jawaban dapat dikembangkan sesuai kekayaan alam yang ada di daerahnya

Materi berikutnya : Pengajaran Topik C: Masyarakat di Daerahku

Materi sebelumnya : Pengajaran Topik A : Seperti Apa Daerah Tempat Tinggalku Dahulu?

Materi berikutnya :  Akulturasi dan Asimilasi  

Materi IPAS Kelas 4 SD Bab 5 Cerita Tentang Daerahku Topik A : Seperti Apa Daerah Tempat Tinggalku Dahulu? Kurikulum Sekolah Penggerak

Materi IPAS Bab 5 Cerita Tentang Daerahku Topik A : Seperti Apa Daerah Tempat Tinggalku Dahulu? Kurikulum Sekolah Penggerak 



Pengajaran Topik A: Seperti Apa Daerah Tempat Tinggalku Dahulu?

Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik dapat menceritakan awal mula daerah dan tokoh-tokoh lokal yang berperan penting dalam perkembangan daerah tempat tinggalnya.

2. Peserta didik dapat menyebutkan sikap baik yang dapat diteladani dari tokoh daerah tempat tinggalnya.

3. Peserta didik membandingkan kondisi daerah tempat tinggalnya dahulu dan kini.

 4. Peserta didik dapat menyebutkan kerajaan yang pernah berkembang di daerah tempat tinggalnya.

5. Peserta didik menjelaskan pentingnya menjaga peninggalan sejarah daerah tempat tinggalnya.

Jauh sebelum menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti saat ini, Indonesia juga berawal dari kehidupan manusia purba. Periodisasi Sejarah Indonesia berawal dari zaman Praaksara hingga pasca reformasi.

Berikut periodisasi Sejarah Indonesia:

1. Indonesia Masa Praaksara Sejarah masa Praaksara di Indonesia berawal dari kehidupan manusia purba di Indonesia hingga sekitar abad ke-5 Masehi. Pada periode ini, rekonstruksi sejarah berfokus pada pemaparan pola hidup dan kebudayaan manusia purba di Indonesia.

2. Kerajaan Hindu-Buddha Periode kerajaan Hindu-Buddha berlangsung dari abad ke-5 Masehi ketika muncul kerajaan Kutai Kertanegara di lembah sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Periode ini berlangsung kurang lebih selama 10 abad. Periode sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia berakhir ketika kerajaan Majapahit runtuh pada tahun 1478 Masehi.

3. Kerajaan Islam Periode sejarah kerajaan Islam di Indonesia berlangsung dari abad ke-13 Masehi ketika muncul Kesultanan Samudra Pasai di pesisir utara Sumatera. Periode ini berlangsung kurang lebih selama 5 abad. Periode sejarah kerajaan Islam di Indonesia berakhir ketika bangsa Barat berhasil menaklukkan kerajaan Islam di Indonesia.

 4. Kolonialisme dan Imperialisme Periode kolonialisme dan imperialisme di Indonesia berlangsung dari abad ke18 Masehi ketika bangsa Barat berhasil menguasai kerajaan-kerajaan Islam Indonesia. Periode ini berlangsung sekitar 3,5 abad. Periode kolonialisme dan imperialisme di Indonesia berakhir ketika Indonesia merdeka pada tahun 1945.

a. Pergerakan Nasional Dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (2012) karya S.J Rutgers, periode pergerakan nasional Indonesia berlangsung dari tahun 1900-an hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945

b. Revolusi Indonesia Periode revolusi Indonesia berlangsung dari tahun 1945 hingga 1950. Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi titik awal periode revolusi Indonesia. Periode Revolusi Indonesia berakhir ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk.

c. Demokrasi Liberal Periode demokrasi liberal berlangsung dari tahun 1950 hingga 1959. Periode ini berfokus pada kajian pelaksanaan demokrasi liberal dalam bidang sosial, politik dan ekonomi.

d. Demokrasi Terpimpin (Orde Lama) Periode demokrasi terpimpin berlangsung dari tahun 1959 hingga 1965. Periode ini berfokus pada kajian pelaksanaan demokrasi terpimpin dalam bidang sosial, politik dan ekonomi. Periode demokrasi terpimpin berakhir setelah Indonesia mengalami krisis sosial, ekonomi dan politik pada tahun 1965.

e. Orde Baru Periode Orde Baru berlangsung dari tahun 1967 hingga 1998. Periode ini berawal dari pengangkatan Soeharto menjadi presiden dan berakhir ketika Soeharto mengundurkan diri pada tahun 1998. f. Reformasi Periode reformasi berlangsung dari tahun 1998 hingga sekarang. Pada periode ini, pembahasan sejarah berfokus pada kebijakan pemerintah Indonesia di bidang sosial, ekonomi dan politik pasca reformasi.








1. Menurutmu, seberapa penting mengenal sejarah? Mengapa?

Jawaban : Agar dapat mengetahui kehidupan di masa lalu, dan dapat mengambil pelajaran baik dari cerita tersebut.

2. Apa hal menarik dari sejarah daerah tempat tinggalmu?

Jawaban : Bervariasi, dapat tentang bentang alam, cerita kerajaan, dan sebagainya.

3. Dari yang sudah kamu dapatkan, apa hal yang dapat dipelajari dari tokoh daerahmu? Jawaban : Bervariasi.

4. Apa yang masyarakat daerahmu lakukan terhadap peninggalan sejarah yang ada di daerah tempat tinggalmu?

Jawaban : Bervariasi.

5. Apakah menurutmu masyarakat di daerah tempat tinggalmu sudah menjaga peninggalan sejarahnya dengan baik?

Jawaban : Bervariasi.

6. Menurutmu, apa hal yang dapat diupayakan supaya sejarah daerahmu dapat terus dikenal hingga generasi berikutnya?

Jawaban : Bervariasi, namun intinya menjaga dan merawat situs peninggalan sejarah yang ada, mengenal sejarah yang ada supaya dapat menceritakannya kembali di masa depan.

7. Apa yang dilakukan para tokoh masa lalu, memengaruhi kondisi kita sekarang. Menurutmu apakah apa yang kamu lakukan sekarang bisa menjadi sejarah yang mengubah masa depan? Apa contohnya?

Jawaban : Saat kita dapat menjaga atau mengelola lingkungan di daerah kita dengan baik, maka masa depan daerah kita juga akan baik. Begitu pun sebaliknya. Contohnya: Jika masyarakat sering membuang sampah sembarangan, di masa depan daerah kita akan menjadi rawan akan bencana banjir.

Materi berikutnya : Pengajaran Topik B: Daerahku dan Kekayaan Alamnya

Materi berikutnya : Pengajaran Topik C: Masyarakat di Daerahku

Materi sebelumnya : Pengajaran Topik A : Seperti Apa Daerah Tempat Tinggalku Dahulu?

Materi berikutnya :  Akulturasi dan Asimilasi  


Minggu, 06 Februari 2022

Download Buku Siswa Buku Guru IPAS Kelas 4 Sekolah Penggerak

 Download Buku Siswa Buku Guru IPAS Kelas 4 Sekolah Penggerak



Buku Siswa Buku Guru IPAS Kelas 4 Sekolah Penggerak dapat dijadikan referensi bagi Bapak Ibu guru dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Mulai tahun 2021, kurikulum dan buku akan diimplementasikan secara terbatas di Sekolah Penggerak

Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1177 Tahun 2020 tentang Program Sekolah Penggerak.

Tentunya umpan balik dari guru dan siswa, orang tua, dan masyarakat di Sekolah Penggerak sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan kurikulum dan buku teks pelajaran ini.

Buku Siswa Buku Guru  IPAS Kelas 4 Sekolah Penggerak

Kompetisi abad ke-21 bagaimanapun akan membawa peserta didik ke arena kompetisi global sehingga peserta didik perlu mengembangkan identitasnya sebagai warga dunia.

Seiring dengan itu, pembelajaran IPAS perlu semakin mengukuhkan jati diri peserta didik Indonesia sebagai warga bangsa yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila yang menjadi dasar penyusunan buku IPAS ini dirumuskan sebagai berikut,

“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”

Profil Pelajar Pancasila merumuskan enam karakter sebagai dimensi kunci yang saling terkait dan menguatkan. Keenam dimensi itu adalah:
1. beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia;
2. mandiri;
3. bernalar kritis;
4. kreatif;
5. bergotong-royong; dan
6. berkebhinekaan global.

Enam dimensi tersebut menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya berfokus kepada kemampuan kognitif,

namun juga kepada sikap dan perilaku yang sesuai dengan jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.

Profil Pelajar Pancasila telah merangkum kompetensi yang dibutuhkan peserta didik untuk menjelang tantangan abad ke-21.

Enam dimensi tersebut diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran IPAS di Buku Siswa
dan Buku Guru dengan pendekatan sebagaimana dijelaskan pada bagian berikut ini.

Pendekatan Buku Siswa dan Buku Guru

Buku Siswa dan Buku Guru kelas 4 ditulis dengan pendekatan sebagai berikut.

1. Memotivasi dan menumbuhkan minat membaca peserta didik kelas 4.
Setiap bab pada Buku Siswa kelas 1 diawali dengan cerita bergambar dengan tokoh manusia dan binatang.

Setiap teks dilengkapi dengan ilustrasi dan gambar yang menarik, serta dapat menumbuhkan daya kritis peserta didik.

2. Memperkenalkan topik yang mencerminkan pengalaman keseharian peserta didik kelas 4.
Setiap bacaan pada Buku Siswa mengangkat pengalaman peserta didik kelas 4, mulai dari bermain aman,

berteman, menjaga kesehatan, hingga mengenal keragaman di lingkungan sekitar. Bacaan ini dapat memantik diskusi dengan para peserta didik kelas 4 tentang pengalaman mereka.

3. Membantu guru mengajar sesuai kemampuan peserta didik.
Setiap bab pada Buku Guru dilengkapi dengan inspirasi kegiatan pendampingan untuk peserta didik yang membutuhkan bantuan khusus

dan kegiatan pengayaan untuk mengembangkan potensi peserta didik yang lebih mahir. Kegiatan pendampingan dan pengayaan ini dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok kecil.

4. Membantu guru menerapkan strategi literasi awal dengan lebih baik.
Setiap bab pada Buku Guru dilengkapi dengan saran untuk menerapkan strategi mengeksplorasi tanggapan peserta didik kelas 4

terhadap bacaan serta strategi untuk memodelkan proses berpikir ketika menggambarkan gagasannya terhadap suatu topik.

5. Membantu
guru memahami Capaian Pembelajaran dan menurunkannya dalam tujuan pembelajaran yang mudah dicapai dan dievaluasi.

Setiap bab Buku Guru dilengkapi dengan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari Capaian Pembelajaran.

Tujuan pembelajaran ini disertai dengan contoh rubrik penilaian yang dapat menjadi inspirasi guru untuk memantau kemajuan belajar peserta didik kelas 4.

Pada akhir bab, guru dapat merefleksikan peta kemajuan belajar peserta didik ini untuk merencanakan pendekatan yang perlu dilakukan untuk mengajar sesuai jenjang kompetensi setiap peserta didik.

Buku Siswa dan Buku Guru  IPAS Kelas 4 Sekolah Penggerak  dapat Anda unduh atau Anda baca pada tautan di bawah ini.

1. Buku Siswa IPAS Kelas 4 Sekolah Penggerak (unduh)

2. Buku Guru IPAS Kelas 4 Sekolah Penggerak (unduh)

Materi IPAS Bab 5 : Pengajaran Topik B: Daerahku dan Kekayaan Alamnya

Materi IPAS Bab 5 : Pengajaran Topik C: Masyarakat di Daerahku

Materi IPAS Bab 5 : Pengajaran Topik A : Seperti Apa Daerah Tempat Tinggalku Dahulu?

Materi IPAS Bab 5 :  Akulturasi dan Asimilasi  

Entri yang Diunggulkan

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2023/2024

 KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Link:  KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2023/2024